Assalamualaikum
Untuk kak hafis yang jauh di seberang.
Maaf, aku sengaja hilang dari radar. Aku tak ingin kau tau keadaanku
yang sebenarnya. Yang pasti aku baik-baik saja meskipun tak sepenuhnya normal.
Maaf membuatmu kesal karena tidak membalas pesanmu. Yang bisa ku kabarkan
padamu adalah, aku sedang menyerahkan diriku pada yang Maha Kuasa untuk melebur
semua ego dan impian-impian tinggiku. Aku merasa malu jika mengabarkan ini,
meskipun sebenarnya aku ingin sekali kamu ada dihadapanku seperti waktu itu.
Semangatku yang dulu kau kenal kini tidak sepenuhnya utuh. Dan aku butuh
seseorang untuk meyakinkanku lagi. Aku mati langkah, sedang keluargaku kecewa
dan meyerahkan semua keputusan padaku. Aku mati rasa, karena telah menganggap
semuanya akan bisa tercapai sedang hatiku sulit menerima resikonya. Kukira
perjalananku akan berjalan dengan mudah, tapi diawal saja aku sudah mendapat
teguran. Kenapa rasanya sulit sekali melewatinya. Kenapa tidak mudah sepertimu,
semua rencanaku seperti salah langkah. Melebihi apa yang menjadi kodaratku. Hampir
semua orang mencari tau kepastiannku. Mereka selalu bertanya apa yang akan aku
lakukan hari ini, esok atau lusa. Apa rencanamu? Aku bingung darimana aku punya
kekuatan untuk memulainya lagi. Setelah semua hasil membuatku seperti dihukum
saja. Dimana aku bisa menumpahkan kebenaran yang aku rasakan saat ini. Sedang
dihadapan orang-orang pun aku berusaha untuk meyakinkan bahwa aku baik-baik
saja. Sungguh, aku ingin sekali seseorang memainkan perannya untuk membagunkan
aku. Aku butuh sesuatu yang bisa bicara, yang dapat menenangkan dan perlahan
mengembalikan semua kepercayaan diriku.
Jika kamu di Lampung, temuilah aku segera. Sebab
kalau semuanya sudah didapat kepastiannya, aku akan melancong jauh dan
benar-benar hilang dari Radarmu.
Wasalamualaikum.
Salam
Yesi