Pages

Jumat, 28 Desember 2012

Ilalang

"Aku ingin menjadi seperti ilalang!",


Aku menghentikan langkahku, menengadahkan wajah seakan-akan sedang menantang sang mentari. Ujung jilbabku yang berwarna hijau menari-nari dipermainkan sang bayu. "Kamu lihat ilalang-ilalang ini? orang yang tak mengerti pasti akan menganggap ilalang-ilalang ini hanyalah gulma yang  tak bermakna, yang mungkin suatu saat akan coba dimusnahkan, seperti aku, kamu dan kita semua!",


 "Tapi sebenarnya ilalang tidak akan pernah benar-benar musnah!". "Ilalang akan terus ada selama sang mentari tak bosan menyinari bumi, walaupun ia mungkin telah dibakar atau ditebas habis karena hanya dianggap gulma, hmm.. lihat dan dicermati  lah!  ilalang tumbuh tak pernah merusak kesuburan tanah, malah ia membuat tanah menjadi gembur, akar-akarnya yang kuat akan mengikat tanah ditebing sehingga tak akan pernah longsor, dan akar-akar itu pula merupakan obat-obatan yang bermanfaat untuk kesehatan manusia. Batang ilalang terlihat begitu rapuh sahabat ku, tetapi ternyata batang itu lebih kuat dan tegar kala berada di tengah hempasan badai. Itulah ilalang! ia ada tapi sering tak terlihat, seperti kita".