Pages

Jumat, 03 Oktober 2014

Seorang Gadis atau Malaikat?

"Bukankah kamulah gadis itu?"
"Siapa? Aku?". Aku hanya menoleh sebentar lalu kembali menatap hamparan rumput liar di depanku.
"Kamu kan?"
"Siapa? Aku?". Aku menoleh lagi, kali ini sembari mengerutkan kening. Aku hanya membisu utuk sekian lama. Tak ada yang kuingat kecuali masa laluku. Mungkin inilah saatnya membagi dengan oranglain
"Bukanlah aku, aku tetap menangis saat kehilangan,aku tetap mengeluh saat kesakitan,aku tetap sedih saat terluka,aku tetap kecewa saat diabaikan,aku tetap marah saat dikhianati, dan aku tetap takut saat merasa terancam. Aku tidak sesempurna dia."
"Itu wajar, aku juga begitu. Tapi, bukankah kamulah yang ingin menjadi seperti gadis itu?"
"Dia bukan seorang gadis, dia malaikat."
"Benarkah? tapi menurutku kamulah malaikat itu. Kamu bisa melepaskanku dari penderitaan ini, dan membawaku kesini".
"Tidak, itu karena aku pernah mengalaminya. Sebuah kondisi yang sulit".
"Seberapa sulit?"
"Sangat, aku tidak bisa menghitungnya. Saat itu, aku berharap banyak, tapi aku gagal berkali-kali. Aku ingin dia ada disisiku untuk mengurangi rasa sakit itu. Tapi dia tak pernah muncul. Aku mencoba mengobatinya sendiri. Aku pergi kesebuah tempat, tapi aku masih mengingatnya. Sangat jelas, tiap detik dan menitnya, kejadian itu tetap menyiksaku. Aku terus berusaha melupakannya. Tapi aku masih terluka, karena itu sesuatu yang sangat berat.dan aku menumpahkan semuanya ditempat ini".
"Lalu kamu bertemu dengan gadis itu?"
"Siapa?Aku?". Aku kembali bisu, kurasakan semilir angin yang indah menari-nari disekelilingku. Dedaunan rimbun dari ratusan ranting pohon juga seolah tetawa girang  menyambut tarian sang angin. Kudengar juga sayup-sayup suara gemericit burung-burung dari kejauhan. Sangat damai disini, kuucapkan lagi kalimat demi kalimat setelah merasa lebih tenang.
"Gadis itu tak pernah menemuiku, itu hanya dongeng dalam fikiranku. Sebenarnya gadis itu..., gadis itu adalah hamparan rumput liar yang ada di depanmu saat ini".
"Ilalang?"
"Ya".
"Darimana kau tau dia seorang gadis?"
"Aku sendiri yang menyebutnya?"
"Aku mengimajinasikannya menjadi seorang gadis yang sangat cantik, seperti malaikat. Dia baik hati dan selalu tersenyum. Lihatlah, dimanapun tempatnya, dia dengan mudah sekali tumbuh. Dia tenang dan pandai menari dengan lembut. Dia sangat ahli menghiburku dari kesedihan".
"Benar, dia sangat cantik. Lihat! dia menari lagi!, Ahh.. aku jadi menyukainya."
"Kamu pasti punya ribuan pujian baru untuknya kan?"
"Ya, yang pasti, dia tidak sekedar rumput liar yang mengganggu, dia seorang gadis yang berhati malakat. Dia telah menghiburku dan dirimu
".


0 komentar:

Posting Komentar